I'm just an ordinary guy who was love by some great people

Tuesday, November 20, 2012

Pengusaha tak Disengaja

     Jika hari ini hari terakhirku di dunia ini...aku senang bisa menuliskan sesuatu yang kuanggap berharga yaitu berbagi kepada siapapun dan semoga ini ada manfaatnya kalaupun tulisan ini tidak bermanfaat juga tidak apa-apa...yang penting aku senang menulis ini dan yang bisa takbagikan adalah tulisan ini.
Yang kulakukan saat ini adalah sesuatu yang kusenangi jadi akan kulakukan terus menerus...

      Aku ingin mengatakan padamu aku selalu berencana memiliki usaha sendiri. Aku mengatakan padamu sejak kecil aku tahu aku akan masuk ke sekolah bisnis, mengenal orang-orang hebat, dan pergi menuju dunia bisnis dengan rencana bisnisku yang masih murni.
Aku ingin mengatakan hal itu padamu, tapi itu berarti aku bohong.
       Aku adalah apa yang disebut orang' pengusaha tak disengaja '. Aku bukan saja tak pernah berencana menjadi pengusaha, kurasa aku juga tidak tahu apa arti kata itu sewaktu masih muda.Bahkan aku yakin tidak tahu cara mengejanya.
Aku memiliki gelar bidang psikologi.Selama sekolah aku menjadi sopir taksi dan bekerja di bar (hal yang biasa karena aku keturunan Irlandia-Amerika). Seorang temanku bekerja di panti untuk anak laki-laki bermasalah, dan dia kadang-kadang mampir ke bar dalam perjalanan pulang ke rumahnya. Semakin banyak dia bercerita mengenai panti itu,aku semakin tertarik.Tak lama kemudian aku memulai karier yang berlangsung selama empat belas tahun di dunia pekerja sosial dengan bekerja di St.John's Home for Boys,Queens,New York City.
      Aku tidak pernah menyelesaikan sekolah S2-ku,tapi empat belas tahun tersebut sama seperti memperoleh gelar M.B.A.,dan bahkan lebih.Aku belajar begitu banyak mengenai orang-dan bahkan mungkin mengenai diriku-lebih dari yang kubayangkan.
Di hari awal sebagai pekerja sosial, aku sama sekali tidak cakap.Aku cepat frustasi dan berkata pada Brother Tom,pengurus panti itu, bahwa aku akan pergi.Dia menolak permintaan itu dan bekerja denganku mengembangkan rencana untuk pekerjaanku.Aku harus belajar lebih proaktif dan mendekati anak-anak dengan agenda dan tujuan. Yang terpenting,aku harus berhenti memperlakukan mereka sebagai group.Kita tidak bisa membangun hubungan dengan suatu group.Kita membangun hubungan dengan orang,dengan individu.
     Pelan-pelan aku mulai berkembang menjadi profesional,tapi ada satu orang anak yang tidak bisa kudekati, bernama Norman,Dia salah satu anak yang keras di panti itu.Seberapa keras pun aku berusaha, aku tidak bisa membangun hubungan dengannya.
Suatu hari aku menanam tomat di salah satu sisi rumah panti itu, suatu petunjuk akan munculnya seorang tukang bunga.Norman lewat dan mulai mengejekku, mengejek tomat, dan segala yang terpikir olehnya.Hal yang sama terjadi selama beberapa hari berturut-turut.Aku bekerja, dan Norman mampir menggangguku.
Pelan-pelan percakapan kami mulai berubah.Percakapan yang tadinya mengenai betapa bodoh aku yang berusaha menanam tomat sedikit demi sedikit berubah menjadi percakapan mengenai apa yang dapat kami lakukan untuk membuat tanaman ini tumbuh.
Setiap hari Norman mampir dan membantuku mengurus tanaman tomat itu.Kami mulai bicara tentang olahraga,gadis-gadis, sekolah, dan apa saja yang terjadi dalam hidup Norman.Bukan topiknya yang penting,melainkan percakapannya.
Aku belajar cara untuk benar-benar mengadakan kontak dan membangun hubungan.Pelajaran dan filosofi ini adalah sesuatu yang kubawa sekarang di 1-800-FLOWERS.Bangun dulu suatu hubungan baru bisnis
    Hubungan itulah transaksi yang sesungguhnya.Kau bisa memakai teknologi untuk mengembangkan dan meningkatkan jumlah relasimu, tapi kau tetap harus membangun suatu hubungan.Tanpa hubungan,kau tidak punya apa-apa.
Salah satu hal yang kusukai dalam hidup adalah membantu sesuatu berkembang, mulai dari bunga, hubungan, sampai bisnis.
Epilog: Jim McCann-pendiri, direktur, CEO,dan juru bicara televisi 1-800-Flowers-telah membangun bisnis internasional dari satu toko bunga di Manhattan.

              sungguh bangga menyaksikan kawan-kawan yang telah sukses dalam kariernya. Itu semua adalah perpaduan antara anugerah Tuhan, kesempatan baik, kerja keras dan keberuntungan. Bagi yang belum sukses, tetaplah semangat. Itu bukan karena Tuhan tidak sayang padamu, tetapi Ia tengah merenda kisah yang unik untukmu. Dan ketika rendaan-Nya telah selesai, kau akan mengerti bahwa Tuhan itu amat tekun dan sayang pada kita, kita aja yang sering tidak tekun...


       


No comments:

Post a Comment