I'm just an ordinary guy who was love by some great people

Tuesday, November 20, 2012

KEPASTIAN YANG TAK PASTI

        Sebenarnya apa yang kamu inginkan, menjadi pengusaha atau menjadi kaya? Banyak orang terjebak dengan penalaran yang salah seperti ini:
a. Pengusaha itu kaya
b. Saya ingin kaya
Karena pengusaha itu kaya dan saya ingin kaya, maka
c. Saya harus menjadi pengusaha
      Tahukah kamu bahwa sesungguhnya ada banyak orang tidak benar-benar ingin menjadi pengusaha?yang mereka inginkan hanya menjadi kaya.Mereka melihat banyak pengusaha yang kaya,lalu menganggap bahwa dengan menjadi pengusaha,mereka pasti menjadi kaya.Mengapa harus menjadi pengusaha agar kaya???Kenapa tidak memilih menjadi artis,penyanyi,pengacara,dokter,desainer untuk menjadi kaya.Di dunia ini ada pengusaha miskin,ada pengusaha kaya.Ada pengusaha miskin,ada pengusaha kaya.Itu karena tidak semua pengusaha itu kaya, dan kalau saya ingin kaya,saya tidak harus menjadi pengusaha.
Menjadi pengusaha itu adalah sebuah profesi.Sebuah pilihan pekerjaan.Sama seperti menjadi karyawan,atlet,desainer,pengacara,dokter,artis,penyanyi,dll.Apa yang membuat para mahasiswa,karyawan,ataupun pensiunan menjadi kesulitan ketika mereka ingin terjun ke dunia wirausaha?Sebenarnya apa masalah terbesar yang menghalangi mereka untuk menjadi pengusaha?Dimana letak hambatan dan rintangan untuk memulai bisnis sendiri?

       Ketika sang reporter sudah pergi,aku duduk sambil menopang dagu, berharap aku tidak membuka mulut besarku.Saat itu aku baru berumur 26 tahun, dan mengatakan pada reporter dari kota kelahiranku bahwa aku akan membangun perusahaan real estat paling sukses di negara bagiannya dalam waktu hanya 5 tahun, dari nol.Tidak terpikir oleh diriku perusahaan real estat di Indiana yang paling dihormati dan paling sukses sudah ada selama lebih dari seratus tahun.Aku baru saja pindah dari Indianapolis untuk membangun perusahaanku sendiri, dan aku tidak kenal seorangpun disana. Aku tidak tahu perbedaan antara laporan Laba- rugi dan daftar piutang usaha.Aku tidak pernah mencocokkan buku cek dengan rekening koranku, apalagi membangun dan menjalankan perusahaanku sendiri.Apapun yang terjadi, saat itu bulan november 1986, dan berita itulah yang akan muncul di koran minggu depan gara- gara koordinasi otak dan mulutku kurang terkontrol.

       Dulu bila aku terlalu gegabah, aku akan tidur sebentar dan mulai menjual. menjual bagiku mudah, tetapi membangun dan menjalankan sebuah perusahaan adalah hal yang sangat berbeda. Ketika artikel itu keluar, perusahaan RE/MAX masih berkantor pusat di Indiana, terdiri dari dari satu kantor eksekutif yang masih berbagi dengan kantor lain, sekretarisnya juga berbagi dan menjawab telepon untuk lebih dari selusin perusahaan berbeda.Sampai saat itu,aku adalah agen real estat yang lumayan sukses di Toronto, Kanada. Aku pindah ke Indiana untuk mencoba membangun sesuatu bagi diriku sendiri.Sesuatu yang bila kulakukan dengan benar akan memberikan masa depan cerah dan kuharap akan memberiku kesempatan untuk menjadi seorang jutawan. Aku begitu ingin menjadi jutawan sampai-sampai aku menuliskannya di cita-cita hidupku lima tahun lalu ketika aku baru berumur 21 tahun.Walaupun aku hanya  sekolah sampai kelas 2 SMA, mentor-mentorku yang hebat mengatakan aku punya lebih banyak dalam diriku daripada apa yang bisa diberikan dari sekolah. Apapun alasannya, aku memutuskan untuk mempercayai mereka, daripada tidak percaya diri. Kemudian sambil mengangkat tinggi-tinggi kepalaku yang sebenarnya tidak percaya diri, serta dengan konsep Re/Max sebagai sekutuku, aku mulai membuat janji pertemuan dengan manajer dan pemilik setiap perusahaan real estat di negara bagian ini.Aku mulai dengan orang-orang besar dulu, orang-orang yang merupakan nomor satu dan dua di negara bagian ini,melakukan penjualan dalam jumlah miliaran,dan memiliki lebih dari seribu orang sebagai tenaga pemasar.

        Pertemuan pertamanya sangat kacau.Mereka tertawa dengan sopan dan menggiringku keluar dari kantor.Sikap mereka adalah,'Mengapa kami memerlukanmu? Kami sudah punya apa yang kau coba bangun dari nol.'Mengapa seperti itu?karena mereka terpaku dengan kesuksesan sehingga sejak awal pikiran mereka sempit.Setelah kira-kira empat bulan meneliti serta membagi visi dan cerita, aku menerima telepon dari salah satu manajer top di negara bagian.Setelah pertemuan pertama kami, aku tahu mungkin aku akan melakukan transaksi pertama dan terbesar di karierku yang masih hijau.Setelah diskusi selama beberapa bulan, kami berhasil melakukan transaksi terbesar dan akan segera maju.Dalam waktu 1 bulan, seorang manajer lain yang tidak puas menelepon dari perusahaan nomor dua dan menyatakan ketertarikannya. Tak lama kemudian,dia dan kelompok lain membeli hak waralaba untuk beberapa area lainnya. ini membuat kami memiliki kredibilitas dan daya tarik.Di akhir tahun pertama, kami memiliki hampir seratus pemasar di pesta penghargaan kami.Kami siap untuk ikut berlomba!

         Kemanapun aku berpaling, semua orang menyangka kami akan segera bangkrut. Itu masuk akal karena ternyata sebelum aku, ada dua orang yang memiliki re/max di indiana dan keduanya gagal. Bagaimanapun, dalam hal ini ketidaktahuanku ternyata menjadi sebuah kekuatan karena aku menjadi tidak peduli dengan apa yang terjadi di masa lalu.Aku siap untuk maju dan membangun perusahaanku.Bagiku itu hanyalah soal berbagi visi dengan orang lain mengenai masa depan yang lebih baik untuk mereka, dan kemudian melampaui pengharapan mereka bulan demi bulan. Tantangan berikutnya bagiku adalah mempelajari cara menjalankan bisnis dan memahami segala hal yang menggerakkannya. Pada awalnya aku kewalahan, terutama karena aku tidak tahu apa yang aku ketahui.Saat itu aku merasa seolah memilih pekerjaan yang mencekikku.Aku tidak hanya harus menjual, aku harus menepati semua janji yang kubuat, mengurus hal-hal yang berkaitan dengan kewajiban hukum, dan memastikan keuangan kami rapi.Itu hanya awalan. Apa yang diperlukan untuk membangun dan menjalankan bisnis yang terdiri dari seratus orang sangat berbeda dengan bisnis yang dijalankan seribu orang.

      Untuk membantuku berurusan dengan perkembangan dan pendidikan yang kuperlukan, aku membentuk sebuah group perencana yang terdiri dari pemilik-pemilik regional yang sangat sukses di organisasi re/max. Orang-orang ini memangkas kurva pembelajaranku selama beberapa tahun dan menghindarkanku dari kesalahan-kesalahan yang bisa menghabiskan ratusan ribu dolar.dari mereka aku mendapat pelajaran yang sangat berharga: pengetahuan khusus memiliki nilai bagaikan emas.Enam tahun kemudian, kami mencapai penjualan dalam miliar dolar.Perusahaan lain membutuhkan waktu 25 tahun untuk sampai disana.Kegigihan,perencanaan,dan sikap yang baik membantu perusahaanku mencapainya hanya dalam waktu 6 tahun.Sekarang kami bersyukur memiliki penjualan lebih dari 4,5 miliar dolar setahun dan memiliki lebih dari 1.600 pemasar.

        Di hari-hari awal aku merasa aku tidak tahu apa yang kulakukan, tapi sekarang aku merasa nyaman berada di panggung, mengajarkan pada pemilik bisnis cara membangun perusahaannya, sambil menjalani hidupku yang luar biasa.Semua kembali pada 3 hal:

  1. Lakukan apa yang kau sukai
  2. jadilah hebat dalam hal itu
  3. katakan pada dunia mengenainya

Belajar bersyukur dalam hidup...

Saat saya ke mall,
Saya selalu memperhatikan pribadi istimewa yang ada di toilet yaitu yang menjaga toilet.
Sungguh dalam gedung yang begitu besar, begitu ramai Dan begitu banyak Orang berhura-hura dalam hidupnya ada pribadi dalam keheningan toilet yang terus ngelap, ngepel Dan berjaga disana selama berjam-jam.

Apakah Anda memperhatikan mereka???
Pekerja paling sederhana yang terus berjaga untuk memberikan Hal terbaik dalam mall yang besar Dan megah itu.

Apakah Anda menghargai mereka?? Menghargai dengan memberikan recehan atau lembaran dari uang kecil Anda.

Sungguh mereka bekerja dalam ruang penuh berkat itu namun mereka tidak mengalami berkat kebahagiaan Dan kemegahan mall itu kecuali kita membagikan berkat itu kepada mereka...

Gaji mereka pasti gaji yang kecil Dan uluran berkat kita akan sungguh membahagiakan mereka...

Mari Sobat.
Berbagi kepada mereka Dan selalu menaruh senyum bagi mereka...

Malam Sobat.
Lagi belajar kesetiaan, kesederhanaan Dan cinta dari penjaga toilet.
Gaji kecil namun cinta besar.....




No comments:

Post a Comment